MUSIBAH DAN BENCANA

MUSIBAH DAN BENCANA

                   بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم


Datangnya musibah disebabkan dosa dan maksiat!!!

Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu mengatakan:
(Al Jawabul Kaafi, hal. 87)
“Tidaklah musibah tersebut turun melainkan karena dosa. Oleh karena itu, tidaklah bisa musibah terssebut hilang melainkan dengan taubat”. (Al Jawabul Kaafi, hal. 87)

Perkataan ‘Ali radhiyallahu ‘anhu, disini selaras dengan firman Allah Ta’ala:

وَمَاۤ اَصَابَكُمۡ مِّنۡ مُّصِيۡبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتۡ اَيۡدِيۡكُمۡ وَيَعۡفُوۡا عَنۡ كَثِيۡرٍؕ

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan- kesalahanmu)”. (Q.S. Asy Syuraa: 30)

Saatnya merubah diri :
Oleh Karena itu, sudah sepatutnya setiap hamba merenungkan hal ini. Ketahuilah bahwa setiap musibah yang menimpa kita dan datang menghampiri negeri ini, itu semua disebabkan karena dosa dan maksiat yang kita perbuat.

Betapa banyak kesyirikan merajalela dimana- mana, dengan bentuk tradisi ngalap berkah, memajang jimat untuk memperlancar bisnis dan karir, mendatangi kubur para wali untuk dijadikan perantara dalam berdoa. Juga kaum muslimin tidak bisa lepas dari tradisi yang membudaya yang berbau agama, namun sebenarnya tidak ada tuntunan sama sekali dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Juga begitu banyak kaum muslimin gemar melakukan dosa besar. Kita dapat melihat bahwa masih banyak disekitar kita yang shalatnya bolong- bolong. Padahal para ulama telah sepakat- sebagaimana dikatakan oleh Ibnul Qoyyim- bahwa meninggalkan shalat termasuk dosa besar yang lebih besar dari dosa besar lainnya yaitu lebih besar dosa berzina, berjudi, dan minum- minuman keras. Na’udzubillahi min dzalik.

Begitu juga perzinaan dan perselingkuhan semakin merajalela diakhir- akhir zaman ini. Itulah berbagai dosa dan maksiat yang seringkali diterjang. Itu semua mengakibatkan berbagai nikmat lenyap dan musibah tidak kunjung hilang.
Agar berbagai nikmat tidak lenyap, agar terlepas dari berbagai bencana dan musibah yang tidak kunjung hilang, hendaklah setiap hamba memperbanyak taubat yang Nashuha (yang sesungguhnya). Karena dengan beralih kepada ketaatan dan amal sholeh, musibah tersebut akan hilang dan berbagai nikmat pun akan datang menghampiri.
Allah Ta’ala berfirman:

ذَٰلِكَ بِأَنَّ ٱللَّهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِّعْمَةً أَنْعَمَهَا عَلَىٰ قَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۙ وَأَنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“(Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali- kali tidak akan merubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan- Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu merubah apa- apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (Q.S. Al- Anfaal: 53)

Ditulis oleh Team BIS-BMS dari tulisan Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal.





🌻 Putri Mentari

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HALAL HARAM HANTAM

JILBAB WAJIB, TAK ADA IKHTILAF